Katanya “Bahagia Itu sederhana”

Image

Orang suka bilang “bahagia itu sederhana”. hehehe…suka senyum-senyum saya kalo baca orang nulis gini, di kepalaku terlintas sebuah kalimat, “iya, bahagia itu sederhana, tapi bukan sepotong-sepotong detik kehidupan senang uda dianggap hidupnya bahagia”.

Makna hidup bahagia itu luas sekali, ga bisa dipenggal-penggal. Hidup bahagia artinya dari mulai bangun tidur hingga memejamkan mata hati kita dipenuhi rasa ikhlas, bahagia itu harus ikhlas, ikhlas terhadap semua hal yang terjadi dalam hidup. Susah senang kita jalani dengan ikhlas, itu baru disebut bahagia yang sesungguhnya. Dan tentu butuh rasa spiritual yang tinggi untuk mencapai kebahagiaan hidup sesungguhnya.

Menikmati hari bersama keluarga itu bahagia, bisa ke rumah Allah itu bahagia, bisa memberi sesuatu yang bermanfaat buat orang lain itu bahagia, bisa mengunjungi tempat-tempat indah impian kita juga bahagia. Tapi pernahkah terpikir, bahwa sakit pun harus bahagia, hidup serba kekurangan harus bahagia, ga punya tempat tinggal tetap bahagia, diperlakukan tidak baik oleh orang pun kita tetap tidak merasa terpuruk. Itulah kebahagian hidup yang sesungguhnya, dan kuncinya hanya satu, IKHLAS.

Nah, gimana mengasah ikhlas ini, biar seiring bertambahnya usia kita bisa makin bahagia. Saya pun sedang belajar ini, karena berat untuk bisa ikhlas buat hal yang ga mengenakkan kita, kuncinya cuma Allah. Ya, ikhlas karena Allah. Percaya kalo Allah ga akan menyia-nyiakan hambanya, saat sakit dan gada uang untuk berobat bukan karena Allah ga sayang kita, melainkan semua penderitaan itu untuk mengangkat dosa-dosa hambanya, termasuk saat kita tersakiti oleh orang lain. Allah kasih kita kesempatan buat membalas yang setimpal dengan yang sudah dilakukan orang lain, tapi buat apa? Untungnya gada buat kita kan? Kenapa gak kita jadikan deposito aja buat membayar dosa-dosa yang sadar atau pun tidak, pernah kita lakukan. Dunia tenang bahagia, akhirat pun dapat pahala. Ahh…memang bicara itu mudah ya, pelaksanaannya jangan tanya…heheheh….semoga saya nanti bisa seperti itu, bahagia yang sesungguhnya…aamiin aamiin aamiin…

3 thoughts on “Katanya “Bahagia Itu sederhana”

  1. saya teringat buku yang ditulis oleh Jalaluddin Rahmat: Meraih kebahagiaan. Bukunya bagus, bisa dijadikan referensi kok!

    Bahagia itu sederhana, ah…iyya. Tapi….yah, zikir. Itu aja..selain itu untuk menjadi bahagia dengan cara lain adalah menjadi orang gila. Keluarga? ga. Istri? ga..teman? belum tentu..

Leave a comment